Mediteraniaku - Ada beberapa game Google untuk ngabuburit yang bisa Anda coba mainkan sambil menunggu waktu berbuka. Jika masih ada waktu luang setelah ibadah di bulan Ramadan, tidak ada salahnya bermain beberapa game ini sembari menunggu waktu berbuka. Google memiliki sejumlah game menarik agar ngabuburit Anda semakin asyik. Apa saja game Google untuk ngabuburit yang bisa Anda mainkan? Tantangan paling sulit dalam berpuasa pastinya adalah menunggu waktu berbuka. Yang memiliki kesibukan pasti masih bisa mengatasi panjanganya waktu berbuka puasa saat maghrib nanti. Tapi bagaimana jika sedang ada banyak waktu luang? Misalnya ketika weekend atau ketika sedang mengambil cuti kerja? Makan atau mium pasti tidak bisa dan mau hang out dengan teman-teman pun sulit karena sedang berpuasa dan pandemi sedang berlangsung. Tentu saja dengan sedang memiliki banyak waktu luang terkadang menjadi tantangan sendiri ketika berpuasa karena terbatasnya aktivitas yang bisa kita lakukan karena berpuasa. Da
Mediteraniaku - Apakah kamu pernah mendengar bahwa terlalu asik bermain game bisa dianggap sebagai salah satu gangguan mental? Istilahnya adalah gaming disorder. Pertama kali istilah tersebut diperkenalkan dalam The International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems (ICD) pada Juni 2018.
Baru pada bulan Mei 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui dan menetapkannya sebagai salah gangguan mental. Beberapa gejala yang disebutkan untuk bisa dikatakan mengalami gaming disorder antara lain adalah berlebihan dalam bermain game , prioritas aktivitas hanya bermain game , dan mengabaikan kondisi kesehatan pribadi selama bermain game .
1. Motivasi di Balik Bermain Game
Ternyata ada 3 komponen motivasi ketika seseorang bermain game . Nick Yee, seorang ilmuwan yang meneliti tentang motvasi telah menemukan 3 komponen motivasi yang dirasakan seseorang sewaktu bermain gim.
Komponen pertama adalah pencapaian. Apa yang ingin dicapai dari setiap permainan yang dimainkan. Sistem yang dipakai dalam permainan, aturan main hingga keinginan untuk bisa berkompetisi dengan orang lain. Coba ingat-ingat ketika kamu bermain COC, DOTA atau mungkin PUBG!
Komponen kedua adalah komponen sosial. Orang yang bermain game daring pasti memiliki keinginan untuk bisa terhubung dengan orang lain. Bisa ngobrol (chatting) dan bahkan membantu orang lain menyelesaikan permainan. Orang yang ingin menjadi bagian dalam suatu permainan bersama orang lain sudah tentu memilih permainan daring yang dapat melibatkan banyak orang.
Ketiga adalah komponen untuk meleburkan diri dalam suatu permainan. Melalui suatu permainan, kita bisa membangun karakter yang unik bahkan mewujudkan berbagai keinginan kita. Meski tidak realistis, tetapi perasaan ini juga yang membuat kita sangat menyukai game daring.
2. Dorongan Menentukan Nasib
Secara ilmiah dikatakan bahwa selalu ada dorongan dalam diri setiap orang untuk berperilaku. Dorongan-dorongan tersebut tidak terlepas dari teori mengenai keputusan menentukan nasib sendiri.
Teori dari Edward Deci dan Richard Ryan mengenai Self Determination menyebutkan bahwa perilaku manusia juga muncul karena adanya kebutuhan untuk dianggap lebih mampu, mandiri, dan berinteraksi dengan orang lain. Jika semua kebutuhan itu dapat terpenuhi dalam setiap permainan yang kita pilih maka semakin kuat kecenderungan kita untuk mengulangi kembali permainan tersebut.
Perasaan mampu dapat tercapai melalui alur gim yang dimainkan. Tantangan dalam game yang dimainkan memiliki kompleksitas yang beragam; tidak terlalu mudah dan juga tidak sangat sulit. game yang terlalu mudah akan membosankan sementara game yang terlalu sulit akan menjadi tidak menyenangkan jika dimainkan.
Kemandirian terpenuhi melalui kontrol yang dirasakan oleh seseorang sewaktu memainkan game tertentu, sehingga secara sukarela kita dapat memainkannya kapan saja. Lalu, kebersamaan dengan orang lain akan dirasakan sewaktu kita dapat berinteraksi dengan pemain-pemain lain. Bahkan juga kemudian bersaing dengan orang lain dengan cara-cara yang berbeda dari kehidupan sehari-hari yang nyata.
3. Fitur Yang mMempesona Dalam Game
Setiap orang pasti memiliki kriteria yang berbeda dalam memilih dan menentukan game apa yang akan dimainkannya. Namun tanpa kita sadari, sesungguhnya ada berbagai fitur dalam game yang mampu menarik perhatian kita. Membuat kota, membangun benteng, mempersenjatai diri, hingga membunuh seseorang dapat dilakukan dalam sebuah permainan, tapi bukan di dunia nyata.
Berbagai penelitian telah mengidentifikasikan adanya perasaan nyaman, keasyikan, dan kesenangan yang didapat sewaktu bermain game . Semua itu mungkin bisa didapatkan melalui keunikan permainannya, interaktifnya, dan hasil yang dapat dicapai melalui game yang dimainkan.
Pulsa dan uang bisa didapatkan dari game yang ditawarkan. Tidak heran, sampai hari ini akun-akun yang dipakai dalam permainan daring dapat diperjualbelikan. Bahkan, muncul juga perasaan 'dunia nyata' yang begitu kompleks dapat ditembus melalui game yang dimainkan.
4. Ujung-ujungnya Adalah Kepuasan!
Seorang filsuf abad 16 yang bernama Thomas Hobbes sangat terkenal dengan temuannya mengenai apa yang melandasi semua perilaku manusia. Hedonisme! Ya, hedonisme yang artinya bahwa setiap individu manusia akan selalu berusaha mencapai kebahagian dan menghindari kesedihan. Lalu apa hubungannya dengan game ? Coba jawab pertanyaan ini: Apa yang membuat kamu terus-menerus bermain game ?
Kepuasan dan berbagai pengalaman yang menyenangkan sewaktu bermain game merupakan faktor utama bagi seseorang untuk berhenti bermain atau malah melanjutkan terus permainannya. Game dengan jalan cerita dan gambar visual yang buruk tentu tidak menyenangkan. game dengan alur cerita yang menantang dan visualisasi serta grafik yang tampak nyata akan berkontribusi pada perasaan ingin mencoba dan bermain.
Jika kamu dikenali oleh seluruh pemain karena kamu sering memenangkan permainan dan bertengger di peringkat atas maka kepuasannya semakin tinggi. Semua itu akan membuat kamu untuk mencoba, mencoba, dan terus mencoba. Mengulang, mengulang, dan mengulangi permainan!
5. Pengaruh-pengaruh Positif Game
Jika di awal tulisan disebutkan mengenai kemungkinan adanya gaming disorder maka untuk menyeimbangkannya perlu disebutkan hal-hal positif dari game . Ah, mana mungkin game bermanfaat secara positif? Jika kamu tidak yakin, maka kamu perlu membaca penelitian tahun 2016 dari Chiao Chen Chang mengenai jejaring sosial dan permainan daring.
Ada perbedaan yang mencolok antara seseorang suka bermain game dengan mereka yang tidak pernah bermain game . Penelitian menyebutkan bahwa seorang gamer memiliki koordinasi gerakan mata dan tangan yang baik.
Pemahaman ruang yang baik, pemahaman terhadap berbagai simbol, dan perhatian visual yang kuat. Tidak percaya? Coba mainkan game candy crush, tetris, mencari benda-benda dalam ruangan atau mencari perbedaan suatu gambar. Bandingkan responmu dengan teman-temanmu yang hampir tidak pernah memainkan game tersebut.
Perubahan-perubahan terkait dengan jejaring sosial dan permainan-permainan daring semakin pesat saat ini. Kamu bisa temukan berbagai game yang menghibur atau berbagi game yang 'serius'. Bahkan game serius kemudian telah merambah luas dalam area pendidikan, kesehatan, dan kejuruan. Jadi, jangan dulu beranggapan bahwa waktu yang dihabiskan untuk bermain game selalu sia-sia. Perhatikan game apa yang dimainkan!
Pesan akhir dari tulisan ini kemudian adalah untuk mengingatkan kembali bahwa permainan-permainan daring yang kita mainkan tidak saja dapat memberikan kesenangan dan hiburan semata.
Game saat ini bahkan telah mengubah dunia. Melampaui apa yang kita bisa bayangkan di masa lalu. Dari sekadar dimainkan sambil santai di rumah, kini menjadi sebuah kompetisi yang mendunia yang dimainkan secara profesional. Ya, sekarang eranya olahraga elektronik atau yang dikenal dengan istilah e-sports.
Comments
Post a Comment