Mediternaiaku - Di Indonesia sendiri e-sport sudah diakui secara resmi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai salah satu cabang olahraga prestasi. Perkembangan esport di Indonesia kian pesat. Hal ini pula yang membuat gaji dari para pemain esport profesional menggiurkan.
Menurut kamus Cambridge, e-sport atau olahraga elektronik adalah aktivitas bermain game di internet dengan sistem kompetisi antar individu atau kelompok pemain, yang umumnya bisa ditonton oleh orang lain. Dalam beberapa tahun belakangan e-sport telah berkembang menjadi industri besar, hingga banyak turnamen bertaraf internasional yang memberikan hadiah fantastis bagi pemenangnya.
Di Indonesia, saat ini ada beberapa turnamen esport yang cukup populer. Mulai dari pertandingan game konsol hingga game mobile. Salah satunya adalah Mobile Legends: Bang Bang yang memiliki kompetisi musiman bernama MPL.
Seiring dengan membesarnya industri gaming dan Esports mulai dipertandingkan di ajang multievent, atlet Esports kini sudah menjadi sebuah profesi yang ditekuni sejumlah orang.
Dalam sebuah profesi, iming-iming pendapatan dan kesejahteraan adalah salah satu daya tarik yang membuat profesi tersebut menarik minat dan digemari. Namun, berkaca pada situasi di Indonesia, pilihan karier di bidang Esports sesungguhnya masih belum benar-benar jelas.
Menurut Eddy Lim, belum ada jejak kesejahteraan yang bisa digambarkan secara utuh terkait pilihan profesi sebagai atlet Esports.
"Kita masih belum lihat, kesejahteraan itu otomatis adalah dari sisi pemainnya. Sebenarnya, nilai plusnya Esport adalah membuat mereka aware dengan teknologi. Mereka jadi menyukai teknologi. Jadi ketertarikannya dengan teknologi ini mungkin nanti bisa mensejahterakan mereka di kemudian hari," ucap Eddy Lim.
Menurut Eddy, saat ini kesejahteraan bukan didapat saat menjadi atlet melainkan saat menjalani profesi yang mendukung kebutuhan atlet Esports. Contohnya, menjadi publisher, programming, event organizer game online, atau lainnya.
"Contoh, pendiri Gojek pernah ngomong, dulu dia juga main game. Teman-temannya juga hobi main game. Dari game itu semuanya jadi suka ngoprek-ngoprek teknologi, komputer diotak-atiklah. Artinya, kalau sudah suka komputer, suka juga programming, pasti dia akan cinta dengan dunia teknologi yang kemudian bisa jadi pekerjaan. Jadi bukan sekadar jadi pemain gamenya," ucap Eddy.
"Jadi kesejahteraannya ada dimana, ada di sana [di sekeliling atlet Esports]. Karena kita tahu, olahraga manapun, ada umurnya. Setelah umur 30 atau 35 selesai. Mau bicara kesejahteraan apa? Sejahtera itu setelah umur 35 itu dia ngapain," ujar Eddy menambahkan.
Karena itu Eddy mengingatkan agar seseorang jangan hanya menggantungkan nasib sebagai atlet Esports. Pasalnya, peluang atlet Esports untuk benar-benar sukses dan bergelimang kesejahteraan masih kecil.
"Sekarang banyak orang yang berkecimpung di Esports, ngomongnya tuh kalau di Esports ada karier. Saya sebagai mantan Ketua Umum IESPA, saya bilang tidak ada karier. Karier ada, tapi 0,0000000001 persen. Jadi jangan gantungkan karier di sana [sebagai atlet Esports]," ucap Eddy Lim.
"Kamu akan tahu sendiri, kamu punya bakat atau enggak. Sebab, hanya berapa puluh orang dari berapa ratus juta orang yang menjadi sukses di Esports. Jadi, jangan sampai gara-gara ada info kalau Esports bisa jadi karier, anak-anak jadi berhenti sekolah. Ingat, Esports itu selain butuh kekuatan fisik, juga harus pintar pelajaran atau otaknya harus pintar. "
Eddy mencontohkan dari 100 orang yang ikut turnamen hanya satu orang yang sukses yakni yang keluar sebagai juara dan mendapatkan hadiah.
"Seratus orang yang main, juaranya berapa? Satu. Kalau yang main 1 juta pemain, juaranya berapa? Satu. Yang main 100 juta, yang juara berapa? Satu. Pemain top misalnya Jess No Limit beli Ferrari, wah keren, saya juga mau kayak dia. Tapi, itu hanya satu yang sukses dari berapa pemain di Indonesia," kata Eddy Lim.
Gaji Atlet Esports
Gaji atlet Esports di Indonesia saat ini sendiri memiliki besaran yang beragam. Eddy Lim mengatakan rata-rata gaji atlet Esports di Indonesia kini berkisar dari Rp1,5 juta hingga Rp20 juta per bulan.
"Rendah-rendahnya Rp1,5 juta - Rp2,5 juta per bulan. Ada juga yang sekitar Rp6 juta atau Rp7 juta per bulan. Setelah itu yang di atasnya ada yang Rp10 per bulan. Bahkan sampai ada yang Rp15 juta sampai Rp20 juta juga ada," ucap Eddy Lim.
"Tapi biasanya kalau yang sudah sampai Rp15 juta - Rp20 juta per bulan biasanya sudah top, semacam yang main di Mobile Legend yang sudah terkenal. Nah pada saat seperti itu, gaji Rp15-20 juta itu kecil bagi mereka karena penghasilan mereka sebagai streamer atau lainnya jauh lebih besar," ujar Eddy menambahkan.
Pendapatan Besar Industri Esports
Esports kini terus berkembang menjadi sebuah industri yang maju. Berdasarkan data Statista.com, pada 2021 pendapatan pasar Esports global telah mencapai lebih dari 1,08 miliar dolar AS atau sekitar Rp15,5 triliun, meningkat hampir 50 persen dari 2020.
Pendapatan pasar global industri Esports diperkirakan akan tumbuh hingga 1,62 miliar dolar AS atau sekitar Rp23,2 triliun pada 2024 mendatang.
Pendapatan terbesar industri Esports pada 2021 berasal dari sponsor dan iklan yang mencapai 641 juta dolar AS atau sekitar Rp9,2 triliun. Lalu, sumber pendapatan tertinggi berikutnya dari hak siar yang menyumbang sebesar 192 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun.
Sementara, pada 2021 jumlah audiens Esports di seluruh dunia telah mencapai 474 juta orang. Dan, diperkirakan jumlah audiens Esports di seluruh dunia akan mencapai lebih dari 577 juta pemirsa pada 2024 mendatang.
"Esports di dua tahun ini sendiri luar biasa pertumbuhannya, misalnya di turnamen MPL kita lihat peak viewernya tinggi sekali bahkan saat tim kita (Indonesia) berlaga di turnamen internasional itu meningkat lagi," ucap Ashadi Ang.
"Kita lihat juga dari sisi brand mereka semakin banyak mau berinvestasi ke Esports karena mereka bisa menjangkau segmen anak muda. Turnamen online juga terus digemari di kondisi saat ini," kata Ashadi menambahkan.
Sumber :
https://www.nytimes.com/wirecutter/gifts/best-gifts-for-gamers/
Comments
Post a Comment